SEMARANG, Wawasannews – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Indonesian Interfaith Scholarship 2025, sebuah forum dan pameran internasional yang mengusung tema “Harmonizing Culture and Religion in Indonesia”. Acara yang berlangsung di halaman Galeri Nusantara ISAI, Sabtu (15/11/2025), digelar melalui kerja sama dengan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama Jawa Tengah dan Kedutaan Besar Austria.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Walisongo, Prof Dr M. Mukhsin Jamil, menyambut langsung seluruh delegasi yang hadir. Ia menegaskan Semarang sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia, sehingga kegiatan lintas iman ini menjadi ruang penting untuk memperkuat harmoni lewat seni dan budaya.
“Selamat datang di UIN Walisongo dan selamat datang di Semarang. Kami menyambut baik kedatangan para delegasi dengan menampilkan berbagai pertunjukan sebagai representasi perbedaan dan kerukunan di Indonesia,” ujarnya.
Perwakilan PKUB Jawa Tengah, Dr Paulus Tasik Galle, menambahkan bahwa Provinsi Jawa Tengah memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Ia mencontohkan keberadaan beragam rumah ibadah seperti Kelenteng Sam Poo Kong hingga Candi Borobudur sebagai bukti nyata harmoni keberagaman yang terus terjaga.
Apresiasi serupa juga disampaikan perwakilan Kedutaan Besar Austria, Alexander Rieger, yang mengaku terkesan dengan sajian budaya yang ditampilkan pada pembukaan acara. “Terima kasih atas performance tarian dan budaya. Kami sangat menikmati,” ujarnya.
Sebagai seorang pelukis, Rieger menyebut pengalaman tersebut sangat menyentuh aspek artistiknya. “Biasanya saya tidak nyaman melihat orang menggambar tanpa ikut serta. Namun hari ini menjadi pengalaman luar biasa dalam perjalanan hidup saya. Musik dan gambar membuat saya ingin mengambil peran dalam melukis ini,” tuturnya.
Acara kemudian berlanjut dengan sesi live painting yang melibatkan seluruh tamu undangan untuk melukis bersama di atas kanvas besar. Kegiatan tersebut menjadi simbol kolaborasi, keterbukaan, dan kebersamaan lintas budaya. Para peserta juga diajak menelusuri pameran karya mahasiswa di Galeri Nusantara yang menampilkan ragam seni rupa dan narasi budaya khas Nusantara. (fuad)







Komentar