Prabowo Jelaskan Alasan Borong Alutsista: 50 Helikopter Dikerahkan ke Daerah Bencana

- Pewarta

Sabtu, 6 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Puncak HUT Ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/12/2025). (Istimewa/Wawassannews)

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Puncak HUT Ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/12/2025). (Istimewa/Wawassannews)

Jakarta, Wawasannews.com – Presiden Prabowo Subianto menjelaskan alasan pemerintah gencar membeli alat utama sistem senjata (alutsista) seperti helikopter dan pesawat angkut berat C-130 Hercules. Menurutnya, kehadiran alutsista tidak hanya untuk kepentingan pertahanan, tetapi juga menjadi tulang punggung mobilisasi bantuan saat bencana melanda berbagai daerah di Indonesia.

Ia mencontohkan penanganan banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam beberapa hari terakhir. Di wilayah-wilayah tersebut, pemerintah mengerahkan pesawat Hercules dan helikopter untuk mengangkut bantuan karena banyak jalur darat yang terputus sehingga akses udara dinilai sebagai opsi tercepat.

“Beberapa tahun lalu mungkin tidak ada yang memperkirakan negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter sekaligus. Sekarang 50 helikopter sedang bergerak di daerah musibah,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya pada Puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Indonesia di Cincin Api, Alutsista untuk Respons Cepat

Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik yang rawan gempa bumi, erupsi gunung api, hingga tsunami. Kondisi geografis ini, kata dia, menuntut negara untuk selalu siap menghadapi skenario terburuk, baik di sektor pertahanan maupun kebencanaan.

Ia memaparkan, pengadaan alutsista terus berjalan. Dalam pekan ini, lima helikopter baru telah tiba dan akan segera memperkuat armada yang sudah ada. Prabowo juga menyebut telah memerintahkan agar mulai Januari tahun depan Indonesia mendatangkan sekitar 200 helikopter tambahan.

“Beberapa bulan lalu kita datangkan lima Hercules terbaru C-130J. Beberapa minggu lalu, kita datangkan Airbus A400,” tuturnya, menegaskan bahwa kemampuan angkut udara Indonesia terus ditingkatkan.

Presiden menilai, masyarakat kini mulai merasakan langsung manfaat alutsista yang lebih modern dan tangguh, terutama ketika bencana terjadi. Armada udara TNI dinilai membuat pemerintah bisa bergerak lebih cepat mengirim personel, logistik, serta peralatan ke wilayah-wilayah yang terisolasi.

“Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah. Ada musibah di satu bagian tanah air, alat-alat negara segera hadir,” katanya.

Sindiran untuk Elite yang Mengkritik Pembelian Alutsista

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung kalangan elite politik yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah membeli alutsista dalam jumlah besar. Ia menyebut, tidak sedikit pihak yang “nyinyir” dan mempertanyakan urgensi penguatan alutsista.

“Merasa sangat pintar, selalu nyinyir, suka menimbulkan ejekan terhadap pemerintahnya sendiri, terhadap pemimpinnya sendiri: ‘Untuk apa Prabowo beli alutsista banyak-banyak?’,” ucapnya.

Prabowo menegaskan, seorang pemimpin harus berpikir jauh ke depan, membuat perhitungan dan perencanaan, termasuk dalam hal kesiapsiagaan menghadapi ancaman maupun bencana.

“Pemimpin harus berpikir ke depan. Tugas pemimpin itu memimpin, berhitung, merencanakan,” ujarnya menegaskan.

26 Ribu Prajurit Dikerahkan di Sumatra

Di sisi lain, TNI Angkatan Darat juga mengerahkan kekuatan penuh untuk penanganan bencana di sejumlah wilayah Sumatra. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menyampaikan, sekitar 26 ribu prajurit dikerahkan untuk pemulihan pascabencana.

Pasukan TNI, kata Maruli, membantu proses evakuasi korban, pengangkutan dan penyaluran logistik bantuan, hingga perbaikan infrastruktur dasar seperti pembangunan jembatan darurat di daerah yang akses jalannya rusak berat.

“Sudah mengerahkan sekitar 26 ribu lebih pasukan. Juga ada pesawat Casa, lima helikopter, dua kapal laut untuk mengirim peralatan,” ujar Jenderal Maruli di Istana Kepresidenan.

Dengan kombinasi kekuatan udara, laut, dan darat, pemerintah berharap proses penanganan dan pemulihan pascabencana di Sumatra dapat berjalan lebih cepat dan menjangkau warga yang paling terdampak. (ucl)

Berita Terkait

DPRD Kendal Ngangsu Kaweruh Wisata ke Bantul, Siapkan E-Ticketing untuk Dongkrak PAD
Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi, Korban Jiwa Banjir Bandang Tiga Provinsi Tembus 867 Orang
Korban Hilang Bencana di Sumut Turun Jadi 160 Orang, Terbanyak di Kabupaten Dairi
Kemenkes Kebut Pemulihan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Bencana Sumatra
Jelang Pemilu 2029, Puan Minta Media Jaga Ruang Publik Tetap Sehat dan Objektif
Menlu Sugiono Apresiasi Dukungan Negara Sahabat untuk Korban Bencana di Aceh dan Sumatra
Indonesia Kirim 48 Cabor ke SEA Games 33, Prabowo Tekankan Kebanggaan dan Kehormatan
Ukraina Tegaskan Ingin Perdamaian Nyata, Bukan Pemenuhan Kepentingan Agresor
Berita ini 6.964 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 18:40

DPRD Kendal Ngangsu Kaweruh Wisata ke Bantul, Siapkan E-Ticketing untuk Dongkrak PAD

Sabtu, 6 Desember 2025 - 16:22

Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi, Korban Jiwa Banjir Bandang Tiga Provinsi Tembus 867 Orang

Sabtu, 6 Desember 2025 - 15:42

Prabowo Jelaskan Alasan Borong Alutsista: 50 Helikopter Dikerahkan ke Daerah Bencana

Sabtu, 6 Desember 2025 - 14:07

Korban Hilang Bencana di Sumut Turun Jadi 160 Orang, Terbanyak di Kabupaten Dairi

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:06

Kemenkes Kebut Pemulihan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Bencana Sumatra

Berita Terbaru