Sumatra Utara, Wawasannews.com – Jumlah warga yang masih dinyatakan hilang akibat bencana alam di sejumlah wilayah Sumatra Utara berangsur menurun. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut mencatat, hingga Jumat (5/12/2025) pukul 17.00 WIB, masih ada 160 orang yang belum ditemukan.
Angka ini turun dibandingkan data Kamis (4/12/2025) yang sebelumnya mencapai 205 orang hilang. Penurunan tersebut menunjukkan sebagian korban sudah berhasil ditemukan dan terverifikasi oleh petugas di lapangan.
Sebaran Korban Hilang di Lima Daerah
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Pusdalops PB Sumut merinci, ratusan korban hilang tersebut tersebar di lima kabupaten/kota dari total 18 wilayah yang terdampak bencana. Rinciannya sebagai berikut:
-
Kabupaten Tapanuli Utara: 14 orang
-
Kabupaten Dairi: 109 orang (sesuai data bahan yang diterima)
-
Kabupaten Tapanuli Selatan: 31 orang
-
Kota Sibolga: 5 orang
-
Kabupaten Humbang Hasundutan: 1 orang
Artinya, mayoritas korban hilang terpusat di Kabupaten Dairi, sementara daerah lain menyumbang angka yang lebih kecil namun tetap memerlukan penanganan serius.
Data Masih Bersifat Sementara
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menegaskan bahwa angka tersebut masih bersifat sementara. Data akan terus diperbarui seiring masuknya laporan dari pemerintah kabupaten/kota dan tim di lapangan.
“Data merupakan update 5 Desember 2025 pukul 17.00 WIB,” ujarnya.
Sri Wahyuni menjelaskan, proses pendataan di lokasi bencana tidak bisa dilakukan sekali jalan. Selain faktor akses yang terbatas, petugas juga harus mencocokkan laporan warga, pemerintah desa, hingga pihak keluarga agar tidak terjadi data ganda.
Upaya Pencarian dan Evakuasi Dipercepat
Berbagai upaya penanganan darurat terus dilakukan pemerintah daerah bersama BPBD, dibantu unsur terkait lainnya. Fokus utama saat ini adalah mempercepat pencarian dan evakuasi korban, sekaligus memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi.
“Untuk perkembangan atas bencana itu akan terus diinformasikan, termasuk pembaruan data korban dan wilayah terdampak,” kata Sri Wahyuni.
Di lapangan, tim gabungan bekerja pada sejumlah titik yang dinilai rawan dan sulit dijangkau. Selain menyisir area yang diperkirakan menjadi lokasi terjebaknya korban, petugas juga melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, serta pembersihan material lumpur dan longsor di akses jalan.
18 Kabupaten/Kota Terdampak Banjir dan Longsor
Pusdalops PB Sumut mencatat, total ada 18 kabupaten/kota yang terdampak rangkaian bencana beberapa hari terakhir. Bencana yang terjadi meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga cuaca ekstrem yang memicu kerusakan di sejumlah kawasan pemukiman dan infrastruktur.
Curah hujan tinggi dalam beberapa hari berturut-turut disebut menjadi salah satu pemicu utama bencana hidrometeorologi ini. Pemerintah daerah bersama instansi terkait kini juga diminta memperkuat langkah mitigasi, seperti pemantauan daerah rawan longsor dan banjir, serta memperingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. (fad)










