KENDAL, Wawasannews – Genangan rob yang tak kunjung surut selama hampir setengah bulan membuat warga Dukuh Ngebum, Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, akhirnya menyampaikan keluhan mereka secara langsung kepada Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari. Peninjauan yang dilakukan pada Minggu (16/11/2025) pagi itu diwarnai curahan hati warga yang mengaku kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari akibat banjir rob yang terus merendam permukiman.
Bupati tiba di lokasi sekitar pukul 09.20 WIB dan langsung disambut puluhan warga yang sudah menunggu di jalan kampung. Jalan-jalan kecil itu masih tergenang air rob yang tingginya bervariasi. Di tengah rombongan warga yang berdiri di genangan, Surianah, salah satu warga Dukuh Ngebum, mengungkapkan bahwa dapur di rumahnya sudah hampir dua minggu tidak bisa digunakan.
“Sepuluh hari ini saya beli nasi bungkus tiga kali sehari. Kompor dan dapur terendam,” ujarnya sambil menunjukkan arah rumahnya yang tak jauh dari titik genangan. Rumah yang dihuni tujuh orang itu kini hanya mengandalkan makanan siap saji karena air rob terus masuk hingga ke dapur. Surianah juga meminta agar pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol sehingga air laut tidak lagi mudah masuk. “Kami ingin tanggulnya diperbaiki supaya rob tidak masuk lagi,” pintanya.

Foto : Salah satu rumah yang terdampak genangan rob yang berlangsung hampir setengah bulan. (Istimewa/Wawasannes)
Pantauan Wawasannews di lapangan, Sabtu (15/11/2025), menunjukkan bahwa ketinggian rob di Dukuh Ngebum bervariasi—mulai dari setinggi setengah lutut hingga mendekati sepaha orang dewasa di titik-titik tertentu. Genangan ini muncul hampir setiap hari, terutama menjelang dini hari, lalu perlahan surut menjelang siang hari.
Kepala Desa Mororejo, Mustofa Kamal, menjelaskan bahwa sekitar 250 kepala keluarga terdampak sejak awal bulan. Menurutnya, penyebab utama masuknya air rob ke permukiman adalah jebolnya tanggul Sungai Kerikan sepanjang 10 meter. Dengan kondisi tanggul yang rusak, air laut dengan mudah menerobos dan membanjiri rumah-rumah warga.
“Kami sudah beberapa kali melaporkan kondisi ini ke Pusdataru dan Dinas PUPR Kendal untuk meminta perbaikan tanggul. Namun hingga sekarang belum ada tindak lanjut,” ungkap Mustofa.
Di hadapan warga, Bupati Kendal menyampaikan bahwa pihaknya telah menugaskan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengecek langsung lokasi jebolnya tanggul dan segera menentukan langkah penanganan.
“OPD akan menentukan langkah apa yang paling tepat, apakah perbaikan tanggul permanen atau bentuk penanganan lainnya,” kata Dyah.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan melakukan langkah cepat sambil menunggu perbaikan tanggul.
“Upaya terdekat, kami sediakan pompa untuk menyedot genangan rob agar aktivitas warga bisa kembali normal,” ujarnya.
Tragedi rob yang berlangsung berkepanjangan ini kembali menegaskan kerentanan wilayah pesisir Kendal terhadap fenomena pasang air laut. Warga berharap perbaikan tanggul dapat dilakukan segera agar kehidupan sehari-hari mereka kembali berjalan normal. (Zdl)







Komentar