Advertisement
Nasional News Pendidikan
Beranda » Post » News » 2024-2026, Kemenag-LPDP Siapkan Rp150 Miliar Dana Riset Kolaboratif untuk Dosen PTK dan Ma’had Aly

2024-2026, Kemenag-LPDP Siapkan Rp150 Miliar Dana Riset Kolaboratif untuk Dosen PTK dan Ma’had Aly

Foto Kegiatan Sosialisasi MoRA The Air Fund di UIN Raden Mas Said Surakarta, pada Senin (01/09).

Surakarta, Wawasannews – Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI menyiapkan anggaran riset sebesar Rp150 miliar untuk periode 2024–2026. Dana tersebut dialokasikan khusus bagi civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) dan Ma’had Aly melalui program MoRA The Air Fund.

“Dosen PTK dan Ma’had Aly bisa memanfaatkan anggaran riset kolaboratif MoRA The Air Fund untuk meningkatkan kualitas penelitian di lingkungan Kemenag,” ujar Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma) Setjen Kemenag RI, Ruchman Basori, saat sosialisasi di UIN Raden Mas Said Surakarta, Senin (1/9).

Empat Tema Utama Riset

Program MoRA The Air Fund merupakan bagian dari Riset Indonesia Bangkit hasil kolaborasi Kemenag dan LPDP. Menurut Ruchman, dana sebesar Rp150 miliar telah dialokasikan untuk tiga tahun terakhir, dengan empat fokus riset utama, yakni:

  1. Sosial Humaniora, Ekonomi, dan Lingkungan – maksimal pendanaan Rp500 juta.

  2. Kebijakan Layanan Pendidikan dan Keagamaan – maksimal Rp500 juta.

    Kemenag Dorong Lulusan Ma’had Aly Al Hikmah 2 Brebes Manfaatkan Beasiswa Studi Lanjut

  3. Sains dan Teknologi – maksimal Rp2 miliar.

  4. Tema lintas isu keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

“Kesempatan ini jangan disia-siakan. Para dosen harus menyiapkan proposal yang berkualitas untuk menjawab problem masyarakat, agama, sosial ekonomi, sekaligus merespons perkembangan sains dan teknologi,” tegas aktivis 1998 itu.

Dukungan Pimpinan Kampus

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag., menyambut baik program ini. Menurutnya, MoRA The Air Fund sangat strategis untuk mendukung riset para dosen.

“Program ini sejalan dengan prioritas Menteri Agama, termasuk pengembangan kurikulum cinta dan ekoteologi. Tahun 2024 baru tiga kelompok dosen UIN Surakarta yang lolos, maka 2025 harus lebih banyak lagi,” ujar Toto penuh optimisme.

Kemenag Salurkan Bantuan KIP Kuliah 25.964 Mahasiswa

Syarat Periset Utama

Ketua Tim Kerja Kerja Sama Kelembagaan Puspenma, Hendro Dwi Antoro, menyampaikan sejumlah persyaratan bagi dosen yang ingin mengakses MoRA The Air Fund, di antaranya:

  • Dosen PTK: WNI, berasal dari PTK, minimal bergelar doktor (S3) dengan kepangkatan Lektor, memiliki rekam jejak akademik baik, skor Sinta minimal 50, dan diutamakan berkolaborasi dengan perguruan tinggi peringkat 500 dunia versi QS WUR.

  • Dosen Ma’had Aly: WNI, minimal bergelar magister (S2), SK pengangkatan dari Mudir, pakta integritas, rekomendasi majelis masyayikh, serta memiliki karya akademik sesuai takhassus dalam bahasa Arab.

Puspenma memastikan pendaftaran MoRA The Air Fund 2025 akan dibuka pada awal September. Program ini juga terbuka bagi PTK di bawah Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, serta entitas Ma’had Aly.

Pada 2024 tercatat sekitar 350 proposal yang masuk, dengan 47 di antaranya lolos seleksi. Tahun depan, peluang akan dibuka lebih luas agar semakin banyak dosen melahirkan riset inovatif dan berdampak nyata.

LMND Deklarasi Menjaga Indonesia, Ajak Mahasiswa Kawal Persatuan Bangsa

Acara sosialisasi turut dihadiri pimpinan UIN Surakarta, mulai dari Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Zainul Abbas, Wakil Rektor II Dr. Raden Lukman Fauroni, Ketua LP2M Prof. Latif Fauzi, serta para dekan, kaprodi, dan dosen.

(Humas UIN Surakarta/Wawasannews)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement