JAKARTA, WawasanNews – Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat Jenderal bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar program Penguatan Moderasi Beragama dan Ekoteologi di empat Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK).
Empat perguruan tinggi mitra tersebut yakni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kudus, dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung.
Kepala PUSPENMA Ruchman Basori mengatakan kegiatan ini bertujuan mencetak penggerak moderasi beragama dan ekoteologi di Indonesia.
“Lahirnya para penggerak moderasi beragama yang terus mengkampanyekan keberagamaan inklusif, toleran, dan damai di tengah pluralitas sangat penting,” ujar Ruchman di UIN Jakarta, Senin (17/11/2025).
Ruchman menegaskan lembaga pendidikan dari Raudlatul Athfal hingga Perguruan Tinggi Keagamaan harus memiliki komitmen kuat agar paham intoleran dan radikal tidak tumbuh di Indonesia. Ia berharap peserta dapat menindaklanjuti pelatihan ini dengan aksi nyata di masyarakat maupun media sosial.
“Media sosial menjadi sarana strategis untuk menyebarluaskan nilai moderasi beragama dan ekoteologi, terutama bagi generasi milenial dan Gen Z,” tambahnya.
Program ini diikuti 240 peserta yang terbagi dalam empat klaster: dosen PTK, guru dan tenaga kependidikan madrasah, pengasuh pondok pesantren, serta ASN Kemenag dari pusat hingga daerah.
Kegiatan berlangsung di empat kampus dengan jadwal berbeda:
UIN Jakarta (12–18 November 2025)
UIN Bandung (13–19 November 2025)
UIN Sunan Kudus (24–30 November 2025)
UIN SATU Tulungagung (19–25 November 2025)
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. Rosikhon Anwar, M.A. menilai langkah Kemenag dan LPDP merupakan bentuk komitmen nyata mencetak kader moderasi beragama dan ekoteologi.
“Kami bangga diberi amanah melatih orang-orang terpilih dari seluruh penjuru Nusantara,” ujarnya.
Kepala Pusat Rumah Moderasi Beragama UIN Jakarta Prof. Dr. Arif Zamhari, M.A. juga mengapresiasi kolaborasi tersebut.
“Kami berterima kasih atas komitmen Kemenag dan LPDP mencetak aktivis penggerak moderasi beragama yang akan berada di garda terdepan pengarusutamaan nilai-nilai moderat,” ucapnya. (fad)







Komentar