MASOHI, Wawasannews – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 3,0 mengguncang wilayah timur laut Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (11/11/2025) sore, sekitar pukul 16.23 WIB. Guncangan lemah ini sempat dirasakan oleh sebagian masyarakat di kawasan pesisir, namun tidak menimbulkan kepanikan maupun kerusakan berarti.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui situs resminya melaporkan, pusat gempa berada pada koordinat 2,63 Lintang Selatan dan 129,21 Bujur Timur. Titik tersebut berada di laut, sekitar 79 kilometer timur laut Kabupaten Maluku Tengah, dengan kedalaman 10 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, dalam keterangannya menjelaskan bahwa gempa ini tergolong dangkal dan terjadi akibat aktivitas sesar lokal yang berada di bawah laut wilayah Maluku Tengah. Berdasarkan hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh aktivitas sesar lokal di bawah laut. Karena magnitudonya kecil dan kedalamannya dangkal, guncangan dirasakan lemah dan tidak menimbulkan potensi tsunami,” tulis BMKG.
Warga di beberapa daerah pesisir seperti Tehoru, Bula, dan sebagian wilayah Seram bagian timur dilaporkan sempat merasakan getaran ringan berdurasi sekitar dua hingga tiga detik. Sejumlah warga bahkan sempat keluar rumah untuk memastikan situasi sekitar, namun tidak berlangsung lama. Aktivitas masyarakat kembali berjalan normal tak lama setelah gempa terjadi.
Salah seorang warga Desa Tehoru, Yonas (35), mengatakan dirinya merasakan lantai rumah bergetar singkat seperti dilewati kendaraan besar. “Getarannya cuma sebentar, tapi terasa seperti gempa kecil. Kami langsung keluar rumah sebentar untuk jaga-jaga,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah telah mengerahkan tim untuk melakukan pemantauan di sejumlah titik, khususnya di wilayah pesisir yang paling dekat dengan pusat gempa.
“Kami masih terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memastikan tidak ada dampak signifikan di lapangan. Sejauh ini kondisi aman terkendali,” kata seorang petugas BPBD setempat.
BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diimbau memantau pembaruan resmi melalui aplikasi BMKG Mobile, akun media sosial BMKG, atau laman resmi bmkg.go.id.
Selain itu, masyarakat di wilayah rawan gempa diimbau untuk selalu waspada dan memastikan kesiapsiagaan, seperti mengenali jalur evakuasi, menyiapkan tas darurat, serta memperhatikan bangunan tempat tinggal agar tahan terhadap guncangan ringan.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi secara pasti waktu dan kekuatannya. Oleh karena itu, BMKG terus melakukan pemantauan dan analisis terhadap aktivitas seismik di seluruh wilayah Indonesia, termasuk kawasan Maluku yang dikenal aktif secara tektonik. (Zdl)





Komentar