KENDAL, Wawasannews – Keceriaan yang menyelimuti tujuh pelajar saat bermain di muara Pantai Indah Kemangi, Kecamatan Kangkung, mendadak berubah menjadi tragedi pada Minggu (16/11/2025) siang. Tanpa disadari, arus kuat yang mengalir di muara itu menarik tiga dari mereka ke tengah aliran sungai. Dua bocah berhasil diselamatkan, namun satu pelajar dan seorang warga yang berniat menolong justru kehilangan nyawa.
Ketiga pelajar tersebut diketahui bernama Akbar Dava Pratama, Farzansyah Fadil Rahmadani, dan Yuda Candra Nata, warga Desa Rejosari, Kangkung. Seperti kegiatan anak-anak pada umumnya, mereka bermain air di bibir muara ketika situasi masih tampak aman. Namun, arus bawah yang tidak terlihat ternyata mengalir cukup deras, menyeret mereka secara perlahan hingga akhirnya terseret ke bagian aliran yang lebih dalam.
Melihat kejadian tersebut, Mastur, warga Desa Jungsemi yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi, langsung mengambil tindakan spontan. Tanpa ragu, ia terjun ke air untuk menolong para bocah itu. Upayanya berhasil menyelamatkan Dava dan Fadil, yang segera didorong kembali ke area aman. Namun, ketika mencoba menolong Yuda yang terseret lebih jauh, arus yang semakin kuat membuat Mastur kehilangan keseimbangan. Tubuhnya pun ikut tertarik bersama derasnya aliran muara.
Kapolsek Kangkung, Iptu Harmadi, membenarkan kronologi tersebut.
“Benar, Mastur sempat menyelamatkan dua anak. Namun saat berusaha menolong Yuda, arus sangat kuat dan ia ikut terseret,” jelasnya.
Setelah berhasil dievakuasi ke tepian, Fadil ditemukan dalam kondisi sangat lemas. Ia segera dilarikan ke RS PKU Aisyiyah Truko untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara itu, upaya pencarian terhadap Yuda dan Mastur dilakukan oleh tim SAR bersama warga yang berada di kawasan pantai.
Beberapa waktu kemudian, tim SAR menemukan Yuda dalam kondisi tak sadarkan diri, terbawa arus cukup jauh dari lokasi awal. Petugas segera memberikan pertolongan, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan. Waktu tak berselang lama, sekitar sepuluh menit setelah penemuan Yuda, tim kembali menemukan Mastur. Lokasi penemuannya hanya berjarak sekitar 10 meter dari titik terakhir ia terlihat sebelum terbawa arus. Sayangnya, nyawa warga yang berniat menolong itu juga tidak tertolong.
Jenazah keduanya kemudian dibawa ke RS PKU Aisyiyah Truko untuk menjalani proses visum. Setelah pemeriksaan selesai, jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk proses pemakaman.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa kawasan muara memiliki potensi bahaya yang sering kali tidak terlihat oleh pengunjung. Meski tampak dangkal di permukaan, arus bawah dapat tiba-tiba menguat dan menyeret siapa saja yang berada di sekitar aliran. Aparat mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan yang datang bersama anak-anak, untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di area muara dan pantai. (fuad)







Komentar