Menag Dorong Kajian Ontologi sebagai Arah Baru Penguatan Pesantren

- Pewarta

Sabtu, 22 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Agama Nasaruddin Umar saat menjadi pembicara kunci dalam Halaqah Penguatan Kelembagaan Ditjen Pesantren di Kampus II UIN Sunan Gunung Djati Bandung, membahas arah baru penguatan pesantren melalui kajian ontologi. (Istimewa/Wawasannews)

Menteri Agama Nasaruddin Umar saat menjadi pembicara kunci dalam Halaqah Penguatan Kelembagaan Ditjen Pesantren di Kampus II UIN Sunan Gunung Djati Bandung, membahas arah baru penguatan pesantren melalui kajian ontologi. (Istimewa/Wawasannews)

JAKARTA, Wawasannews.com – Kementerian Agama mendorong lahirnya kerangka baru pengembangan pesantren melalui pendekatan yang lebih filosofis dan menyeluruh. Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai bahwa penguatan pesantren di era modern tidak cukup hanya bertumpu pada regulasi, tetapi membutuhkan fondasi konseptual yang solid untuk menentukan arah pembinaan ke depan.

 

Dalam forum Halaqah Penguatan Kelembagaan Ditjen Pesantren di Kampus II UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menag menekankan perlunya kajian ontologi yang mempertemukan tiga arus utama pendidikan: pendidikan sekuler, pendidikan Islam, dan pendidikan pesantren. Menurutnya, ketiganya harus dibaca sebagai satu kesatuan ekosistem ilmu agar pengembangan pesantren tidak berjalan sporadis.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Menag menggambarkan posisi Ditjen Pesantren sebagai institusi yang memiliki ruang besar untuk inovasi, namun tetap memerlukan konsep matang agar tidak melahirkan kebijakan yang belum siap diterapkan. Melalui halaqah ini, ia berharap lahir gagasan-gagasan strategis yang tidak hanya memperkuat kelembagaan pesantren, tetapi juga mampu mengintegrasikan berbagai pandangan yang berkembang dalam dunia pendidikan.

 

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rosihon Anwar, menyampaikan bahwa penguatan ekosistem pesantren menjadi prioritas kampus, salah satunya melalui program Ma’had Al-Jamiah. Ia melihat halaqah sebagai ruang konsolidasi nasional bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menyusun arah masa depan pesantren yang adaptif terhadap perubahan zaman.

 

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Arskal Salim menuturkan bahwa forum ini membuka kesempatan luas bagi kyai, ajengan, pengelola, alumni pesantren, serta akademisi untuk menyampaikan pandangan mereka. Masukan tersebut, katanya, diperlukan untuk merumuskan strategi penguatan pesantren yang lebih konkret dan inovatif.

 

Tokoh nasional yang hadir, termasuk mantan Ketua PBNU Said Aqil Siradj, menegaskan bahwa pembangunan pesantren tidak boleh sekadar administratif. Ia menekankan pentingnya bangunan epistemologi yang kokoh melalui tiga pendekatan klasik keilmuan Islam: Bayan (pendekatan tekstual), Burhan (pendekatan rasional), dan Irfan (pendekatan spiritual). Ketiga pendekatan itu, menurutnya, harus berjalan beriringan agar pesantren mampu menjaga kedalaman tradisi sekaligus relevan dengan perkembangan zaman.

 

Pendekatan baru yang ditekankan dalam halaqah ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga pusat pengembangan ilmu dan karakter bangsa yang berkelanjutan. (fad)

 

Berita Terkait

ADB Kucurkan USD 300 Juta untuk Jalan Trans Jawa Selatan-Selatan, Dorong Pembangunan Tangguh Bencana dan Berkeadilan
Pelantikan Pengurus Saka Adhyasta Pemilu Kendal 2025 Berlangsung Khidmat, Tegaskan Komitmen Kawal Demokrasi
BNNK Kendal Gandeng JNE untuk Menghadang Modus Baru Peredaran Narkoba Lewat Paket Logistik
Awardee BIB Kemenag di University of Groningen: Studi dari Teologi hingga Artificial Intelligence
Buruh Kendal Minta Dukungan DPRD untuk Penetapan UMSK 2026
BNPB Paparkan Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Tapanuli, Akses Bantuan Terus Diperkuat
Kebakaran Gudang RS Pengayoman Cipinang, 28 Pasien Berhasil Dievakuasi Selamat
MUI Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatra, Serukan Status Bencana Nasional
Berita ini 6.983 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:53

ADB Kucurkan USD 300 Juta untuk Jalan Trans Jawa Selatan-Selatan, Dorong Pembangunan Tangguh Bencana dan Berkeadilan

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:11

Pelantikan Pengurus Saka Adhyasta Pemilu Kendal 2025 Berlangsung Khidmat, Tegaskan Komitmen Kawal Demokrasi

Selasa, 2 Desember 2025 - 20:22

BNNK Kendal Gandeng JNE untuk Menghadang Modus Baru Peredaran Narkoba Lewat Paket Logistik

Selasa, 2 Desember 2025 - 17:19

Awardee BIB Kemenag di University of Groningen: Studi dari Teologi hingga Artificial Intelligence

Senin, 1 Desember 2025 - 17:22

Buruh Kendal Minta Dukungan DPRD untuk Penetapan UMSK 2026

Berita Terbaru