KBRI Yangon Siapkan Pemulangan 55 WNI Korban TPPO dari Myanmar

- Pewarta

Sabtu, 22 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon, Myanmar. (Istimewa/Wawasannews)

Foto : Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon, Myanmar. (Istimewa/Wawasannews)

YANGON, WawasanNews — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon memastikan 55 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penegakan hukum Myanmar di kawasan KK Park pada Oktober lalu akan segera dipulangkan ke Tanah Air.

Rencananya, proses repatriasi dimulai 8 Desember 2025 melalui jalur darat Myawaddy menuju Mae Sot di perbatasan Thailand–Myanmar. Selanjutnya, mereka akan diterbangkan ke Indonesia melalui Bangkok pada 9 Desember.
“Mereka akan melanjutkan perjalanan dari Thailand menuju Indonesia melalui Bangkok tanggal 9 Desember,” ujar Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Yangon Novan Ivanhoe Saleh, Sabtu (22/11/2025).

Novan menjelaskan, pemulangan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia, otoritas Myanmar, dan pihak terkait di Thailand. Ia menambahkan, KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menjalin komunikasi intensif dengan kedua pemerintah untuk memastikan kelancaran proses.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski begitu, sekitar 180 WNI lain yang juga merupakan eks pekerja KK Park masih menunggu pemindahan tahap berikutnya. Otoritas Myanmar menyatakan pemindahan belum dapat dilakukan karena fasilitas penampungan sementara di lokasi penuh.

Sementara di wilayah Shwe Kokko, lebih dari 200 WNI masih ditahan bersama 1.367 warga negara asing lainnya sejak operasi penertiban dimulai.
“Jumlah tersebut terus bertambah seiring proses identifikasi,” ujar Novan.

Dengan demikian, total sekitar 400 WNI terindikasi menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di pusat aktivitas penipuan daring di Kota Myawaddy, Kayin State, Myanmar.

Novan menegaskan, proses pelindungan dan pemulangan WNI dilakukan secara hati-hati karena menghadapi situasi keamanan Myanmar yang dinamis, keterbatasan fasilitas penampungan, serta koordinasi lintas negara.
“Penanganannya memerlukan kehati-hatian dan kerja sama erat demi keselamatan WNI,” katanya menutup pernyataan. (atk)

Berita Terkait

ADB Kucurkan USD 300 Juta untuk Jalan Trans Jawa Selatan-Selatan, Dorong Pembangunan Tangguh Bencana dan Berkeadilan
Pelantikan Pengurus Saka Adhyasta Pemilu Kendal 2025 Berlangsung Khidmat, Tegaskan Komitmen Kawal Demokrasi
BNNK Kendal Gandeng JNE untuk Menghadang Modus Baru Peredaran Narkoba Lewat Paket Logistik
Awardee BIB Kemenag di University of Groningen: Studi dari Teologi hingga Artificial Intelligence
Buruh Kendal Minta Dukungan DPRD untuk Penetapan UMSK 2026
BNPB Paparkan Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Tapanuli, Akses Bantuan Terus Diperkuat
Kebakaran Gudang RS Pengayoman Cipinang, 28 Pasien Berhasil Dievakuasi Selamat
MUI Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatra, Serukan Status Bencana Nasional
Berita ini 6.971 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:53

ADB Kucurkan USD 300 Juta untuk Jalan Trans Jawa Selatan-Selatan, Dorong Pembangunan Tangguh Bencana dan Berkeadilan

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:11

Pelantikan Pengurus Saka Adhyasta Pemilu Kendal 2025 Berlangsung Khidmat, Tegaskan Komitmen Kawal Demokrasi

Selasa, 2 Desember 2025 - 20:22

BNNK Kendal Gandeng JNE untuk Menghadang Modus Baru Peredaran Narkoba Lewat Paket Logistik

Selasa, 2 Desember 2025 - 17:19

Awardee BIB Kemenag di University of Groningen: Studi dari Teologi hingga Artificial Intelligence

Senin, 1 Desember 2025 - 17:22

Buruh Kendal Minta Dukungan DPRD untuk Penetapan UMSK 2026

Berita Terbaru