JAKARTA, Wawasannews — Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara, Hendardji Soepandji, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia terkait derasnya arus budaya luar. Ia menyebut kondisi tersebut menuntut penguatan budaya nasional sebagai identitas bangsa, terutama bagi generasi muda yang kini sangat mudah terpapar konten digital.
Hendardji mengungkapkan bahwa konten negatif di media digital semakin sulit dibatasi jika tidak dibarengi peran aktif keluarga. Karena itu, penanaman nilai budaya sejak usia dini menjadi sangat penting untuk memperkokoh karakter anak menghadapi pengaruh globalisasi.
“Budaya itu hasil cipta rasa karya manusia dan menjadi identitas bangsa di era globalisasi,” ujar Hendardji dalam acara Indonesia Is Me di Auditorium Siaran Luar Negeri RRI, Jakarta, Sabtu (15/11/2025).
Ia menegaskan bahwa penguatan budaya tidak cukup hanya mengandalkan pendidikan formal. Orang tua harus memegang peran penting dalam membimbing anak serta memastikan nilai budaya terserap sejak masa kanak-kanak.
Untuk mendukung upaya tersebut, Komite Seni Budaya Nusantara menggencarkan program penguatan karakter melalui lomba dongeng yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Program ini telah menyentuh 500 kabupaten dan 38 provinsi bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Pendidikan.
Acara Indonesia Is Me tahun ini mengangkat tema “Merayakan Keberagaman” dan menghadirkan sejumlah bintang tamu seperti Jauza Kamila, Rendy Laks, Chiko Castelo, dan Nusantara Soul. Selain itu, mahasiswa dari berbagai daerah turut hadir memeriahkan kegiatan. (Fuad)







Komentar