KENDAL, Wawasannews – Ketua DPRD Kabupaten Kendal, Mahfud Sodiq, menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa enam mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang hanyut di aliran Sungai Genting, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Selasa (4/11/2025). Lima korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan.
Mahfud menilai, peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh pihak, khususnya bagi para mahasiswa yang tengah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lapangan. Ia mengingatkan pentingnya memperhatikan faktor keselamatan dan kondisi lingkungan sekitar, terlebih saat cuaca sedang tidak menentu serta wilayah kegiatan memiliki potensi bencana alam.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua, terutama peserta KKN, agar senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap kondisi alam di sekitar lokasi kegiatan,” ujar Mahfud, Rabu (5/11/2025).

Tim Gabungan Relawan, Polisi, TNI, BPBD, dan Masyarakat Setempat Membantu Evakuasi Korban Tenggelam. (wawasannews.com)
Selain menyampaikan rasa belasungkawa, Mahfud juga memberikan apresiasi tinggi kepada tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Kendal, Basarnas, TNI, Polri, relawan, serta masyarakat setempat. Ia menilai kerja keras para petugas dan relawan tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian dan tanggung jawab kemanusiaan.
“Kami sangat mengapresiasi upaya luar biasa yang dilakukan tim SAR dan seluruh pihak yang sejak hari pertama tidak kenal lelah melakukan pencarian. Semoga korban terakhir segera ditemukan dan seluruh proses berjalan lancar,” imbuhnya.
Berdasarkan laporan resmi BPBD Kendal hingga Rabu (5/11/2025) pukul 11.30 WIB, lima korban yang telah ditemukan masing-masing adalah:
Riska Amelia (21), asal Pemalang
Syifa Nadilah (21), asal Pemalang
Muhammad Labib Rizqi (21), asal Pekalongan
Bima Pranawira (21), asal Gresik
Muhammad Jibril Asyarafi (21), asal Jepara
Sementara satu korban lainnya, Nabila Yulian Dessi Pramesti (21) asal Bojonegoro, masih dalam proses pencarian.
Tim gabungan terus melakukan penyisiran dari lokasi kejadian menuju Bendung Juwero, dengan metode pencarian melalui jalur air, darat, serta pemantauan udara. (fuad)





Komentar