Bantul, Wawasannews.com – DPRD Kendal menggandeng para mitra kerja untuk ngangsu kaweruh atau belajar langsung pengelolaan objek wisata ke Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (6/12/2025). Kegiatan bertajuk Gathering Mitra DPRD Kendal Tahun 2025 dengan tema “Bersatu, Berkolaborasi untuk Kabupaten Kendal Berdikari” ini diarahkan untuk mengoptimalkan pengelolaan pariwisata di Kabupaten Kendal sehingga mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Langkah tersebut sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Kendal yang ingin mandiri dari sisi perekonomian, salah satunya lewat penguatan sektor pariwisata.
Belajar Sistem Tiket Online Bantul
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPRD Kendal Mahfud Sodiq menyampaikan, salah satu fokus studi tiru adalah penerapan tiket wisata online yang sudah dijalankan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.
“Saat ini, Dinas Pariwisata Bantul sudah menerapkan tiket online, dan kita akan melakukan studi tiru untuk diterapkan di Kabupaten Kendal,” ujarnya saat membuka diskusi bersama Kepala Dinas Pariwisata Bantul.
Menurut Mahfud, penerapan tiket online diyakini dapat meminimalkan potensi kebocoran pendapatan dari sisi penjualan tiket.
Ia mengungkapkan, DPRD Kendal sebenarnya sudah mendorong penerapan e-ticketing di seluruh destinasi wisata. Namun, melalui kunjungan ini, dorongan tersebut akan diperkuat dengan mengadopsi sistem tiket online yang dinilai lebih terintegrasi.
“Yang menarik, di Bantul ini aplikasi tiket online dilakukan tanpa biaya karena ada kerja sama dengan kampus-kampus. Ini menarik dan pastinya akan kita pelajari lebih lanjut,” katanya.
“Berjualan Rasa Senang”
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Sariyadi, menggambarkan pengelolaan pariwisata sebagai pekerjaan yang tidak sepenuhnya kasatmata.
“Mengelola pariwisata itu bagaikan mengelola sesuatu yang tidak nyata, karena yang dijual adalah rasa senang,” ujarnya.
Menurut dia, “berjualan rasa senang” sulit diukur secara riil. Karena itu, dibutuhkan proses berkelanjutan sambil membaca kecenderungan dan selera masyarakat yang terus berubah.
Sariyadi menambahkan, Dinas Pariwisata Bantul juga mengandalkan kolaborasi dengan berbagai mitra, baik komunitas, pelaku usaha, maupun lembaga pendidikan dalam mengembangkan dan menjaga objek wisata.
Parangtritis: Wisata Alam, Religi, Edukasi, hingga Kuliner
Koordinator UPK Parangtritis, Suranto, memaparkan bahwa kawasan wisata Parangtritis bukan hanya dikenal sebagai pantai wisata alam, tetapi juga memiliki ragam daya tarik lain.
“Di kawasan objek pariwisata Parangtritis ada beberapa jenis wisata, yaitu wisata alam, wisata religi, wisata edukasi, dan wisata kuliner,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan pentingnya pengelolaan sampah sebagai bagian dari kenyamanan wisatawan. Pengelolaan dilakukan dengan melibatkan seluruh pelaku wisata di kawasan tersebut.
“Tiap hari ada 21 petugas kami yang membersihkan sampah, baik sampah yang ditimbulkan pengunjung maupun sampah alam yang dibawa ke laut lewat sungai yang bermuara di Parangtritis. Kami bergiliran dengan kelompok pelaku pariwisata,” ujarnya.
Melalui kunjungan dan diskusi ini, DPRD Kendal berharap bisa membawa pulang praktik baik dari Bantul untuk kemudian diterapkan dan disesuaikan dengan karakter pariwisata di Kabupaten Kendal. (kurn)










