Mentan Amran Ungkap Penyitaan 40,4 Ton Beras Impor Ilegal di Batam

- Pewarta

Selasa, 25 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan pers terkait penyitaan 40,4 ton beras impor ilegal di Batam. (Istimewa/Wawasannews)

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan pers terkait penyitaan 40,4 ton beras impor ilegal di Batam. (Istimewa/Wawasannews)

Batam, Wawasannews.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap penyitaan 40,4 ton beras impor ilegal di wilayah Batam, Kepulauan Riau. Kasus ini terdeteksi setelah adanya laporan masyarakat pada Jumat malam, yang kemudian ditindaklanjuti aparat di lapangan.

Amran menjelaskan, laporan tersebut menyebut adanya kapal yang sandar mencurigakan pada sekitar pukul 23.00 WIB. Aparat kemudian bergerak cepat memeriksa kapal yang merapat di Pelabuhan Tanjung Sengkuang. Dari pemeriksaan itu, ditemukan muatan berupa beras, gula, minyak goreng, dan sejumlah barang impor lain tanpa dilengkapi dokumen resmi.

Dari hasil penindakan, petugas menyita 40,4 ton beras serta 4,5 ton gula pasir yang tidak disertai dokumen impor. Selain itu, aparat juga menemukan 2,04 ton minyak goreng, 600 kilogram tepung terigu, 900 liter susu, 240 botol parfum, 360 bungkus mi impor, dan 30 dus produk frozen food yang seluruhnya diduga masuk secara ilegal ke wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lima anak buah kapal (ABK) langsung diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Amran menyebut, pemeriksaan dilakukan untuk mengurai peran masing-masing ABK dalam kasus tersebut. Kapal yang diperiksa tercatat bernama KM Sempurna 03. Dalam dokumen, kapten kapal tercatat bernama Nurdin, warga Batam Kota, namun yang bersangkutan tidak berada di lokasi saat penyitaan dilakukan. Identitas kapten sudah diserahkan kepada penyidik untuk pendalaman.

Mentan menegaskan, praktik penyelundupan pangan seperti ini merugikan petani dan pelaku usaha yang taat aturan. Meski secara volume tidak sebesar impor resmi pemerintah, beras selundupan dapat mengganggu psikologis petani dan menciptakan distorsi harga dalam waktu singkat. Pemerintah saat ini tengah mendorong peningkatan produksi dan menargetkan kemandirian beras, sehingga stabilitas harga dan kepercayaan petani menjadi faktor penting.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan aparat daerah di Batam agar seluruh kebijakan di tingkat lokal sejalan dengan kebijakan nasional terkait tata kelola impor beras dan pangan strategis lainnya. Penelusuran asal negara barang selundupan masih berjalan, dengan informasi awal mengarah pada dugaan sumber dari kawasan regional, salah satunya Thailand.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, yang turut memberikan keterangan, menilai kasus ini tidak lepas dari adanya oknum yang memanfaatkan celah di kawasan perdagangan bebas atau free trade zone. Meski demikian, ia memastikan tidak ada warga negara asing yang terlibat langsung dalam kasus tersebut. Kelima ABK yang diamankan seluruhnya merupakan WNI.

Barang bukti saat ini masih disegel di lokasi dan akan menjadi bagian dari proses hukum berikutnya. Bulog dan Kementerian Pertanian menegaskan bahwa langkah tegas terhadap penyelundupan beras menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas harga, melindungi petani lokal, serta memastikan kebijakan pangan nasional berjalan sesuai koridor hukum. (ucl)

Berita Terkait

ADB Kucurkan USD 300 Juta untuk Jalan Trans Jawa Selatan-Selatan, Dorong Pembangunan Tangguh Bencana dan Berkeadilan
Pelantikan Pengurus Saka Adhyasta Pemilu Kendal 2025 Berlangsung Khidmat, Tegaskan Komitmen Kawal Demokrasi
BNNK Kendal Gandeng JNE untuk Menghadang Modus Baru Peredaran Narkoba Lewat Paket Logistik
Awardee BIB Kemenag di University of Groningen: Studi dari Teologi hingga Artificial Intelligence
Buruh Kendal Minta Dukungan DPRD untuk Penetapan UMSK 2026
BNPB Paparkan Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Tapanuli, Akses Bantuan Terus Diperkuat
Kebakaran Gudang RS Pengayoman Cipinang, 28 Pasien Berhasil Dievakuasi Selamat
MUI Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatra, Serukan Status Bencana Nasional
Berita ini 6.975 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:53

ADB Kucurkan USD 300 Juta untuk Jalan Trans Jawa Selatan-Selatan, Dorong Pembangunan Tangguh Bencana dan Berkeadilan

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:11

Pelantikan Pengurus Saka Adhyasta Pemilu Kendal 2025 Berlangsung Khidmat, Tegaskan Komitmen Kawal Demokrasi

Selasa, 2 Desember 2025 - 20:22

BNNK Kendal Gandeng JNE untuk Menghadang Modus Baru Peredaran Narkoba Lewat Paket Logistik

Selasa, 2 Desember 2025 - 17:19

Awardee BIB Kemenag di University of Groningen: Studi dari Teologi hingga Artificial Intelligence

Senin, 1 Desember 2025 - 17:22

Buruh Kendal Minta Dukungan DPRD untuk Penetapan UMSK 2026

Berita Terbaru