YOGYAKARTA, WawasanNews – Pakar Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ratih Herningtyas menilai diaspora Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung ekspansi BUMN ke kawasan non-tradisional, khususnya Amerika Latin.
“Diaspora itu tinggal dan berinteraksi lama di suatu negara, sehingga mereka mengetahui secara langsung perkembangan di sana. Informasi yang mereka miliki bisa menjadi bagian dari strategi penetrasi pasar bagi BUMN,” ujar Ratih di Yogyakarta, Sabtu (22/11/2025).
Ratih menilai selama ini kontribusi diaspora masih sering dipandang sebatas remitansi, promosi budaya, atau pariwisata. Padahal, kapasitas mereka jauh lebih luas dan relevan bagi diplomasi ekonomi kontemporer, terutama ketika pemerintah tengah mendorong ekspansi BUMN ke pasar baru.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, pendekatan diplomatik dan institusional saja tidak cukup tanpa didukung infrastruktur sosial yang mampu membuka akses lokal.
“Ekspansi akan mungkin jika ada infrastruktur yang melengkapi, termasuk siapa yang membuka akses dan siapa yang menjadi ‘oiling the wheel’ dalam kerja sama,” jelasnya.
Ratih menjelaskan, diaspora memiliki akses sosial, pemahaman budaya, dan pengetahuan mikro tentang dinamika lokal yang tidak selalu dimiliki struktur diplomasi formal negara. Dalam kerangka ‘two-level game’, diaspora berperan sebagai aktor non-negara yang dapat mempercepat pembentukan hubungan, membangun kepercayaan, serta menciptakan koneksi jangka panjang yang mendukung kepentingan strategis Indonesia.
Ia menambahkan, meskipun jumlah diaspora Indonesia di Amerika Latin tidak besar, efektivitas mereka ditentukan bukan oleh jumlah, melainkan oleh kedekatan emosional, jejaring sosial, dan relasi jangka panjang dengan masyarakat setempat. Hal ini memperkuat hubungan people-to-people yang berpengaruh langsung pada persepsi publik dan citra positif Indonesia.
“Diaspora dapat menjadi jembatan dalam proses negosiasi, membantu memahami konteks sosial-politik setempat, serta memetakan peluang bisnis yang relevan. Mereka berperan membangun citra Indonesia sebagai mitra yang dapat dipercaya,” ujar Ratih menutup keterangan. (ucl)

















