KENDAL, Wawasannews – Tak tahan karena bertahun-tahun selalu menjadi korban banjir, ratusan warga Desa Sarirejo dan Wonorejo Kaliwungu turun ke jalan menuntut pemerintah memperbaiki saluran gorong-gorong yang bampet.
Aksi demo ini awalnya direncanakan dengan long march ke depan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan ke Kawasan Industri Kendal (KIK).
Namun rencana itu berubah setelah PJ Sekda Kendal Agus Dwi Lestari hadir ke tengah-tengah para demonstran.
Jawahir, selaku koordinasi aksi menyampaikan, dalam aksi ini ratusan warga korban banjir menuntut baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten untuk segera memperbaiki gorong-gorong yang bampet agar warga tidak menjadi korban banjir setiap tahunnya.
“Kami warga sudah berjuang agar segera diperbaiki, bahkan sejak 2021 audensi dengan pemerintah sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, namun faktanya tidak ada perbaikan,” ungkap Jawahir.
Dia membeberkan, mampetnya saluran air menyebabkan ribuan rumah warga tergenang hingga lima sampai enam hari.
“Kondisi saluran airnya sangat memprihatinkan. Banyak sampah dan rumput ilalang sehingga air tak bisa mengalir,” bebernya.
Kondisi semakin diperparah lagi dengan berdirinya bangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Hal ini menyebabkan banjir terjadi hingga 5 kali dalam setiap tahunnya di pemukiman warga.
“Tempat tinggal kami akhirnya menjadi langganan banjir. Surutnya sampai 4-5 hari baru surut,” terang dia.
“Kami juga menuntut agar SPBE itu segera dibongkar, karena salah. Berdiri di atas saluran air,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, warga sudah tidak sanggup lagi untuk terus-menerus hidup dalam kondisi seperti ini.
Warga juga sudah banyak mengeluarkan biaya untuk bergotong royong meninggikan jalan kampung.
Biaya yang dikeluarkan untuk meninggikan jalan sudah mencapai miliaran. Biaya tersebut belum termasuk biaya untuk meninggikan bangunan rumah masing-masing agar tidak tergenang banjir.
“Warga di sini 1-2 Minggu sekali juga rutin membersihkan saluran air untuk menghindari banjir datang. Semua warga juga sudah diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan. Makanya, kita menuntut agar pemerintah hadir ke sini,” ucapnya.
Pemerintah, lanjutnya, diharapkan oleh warga korban banjir agar lebih peduli dan tidak terlalu banyak mengumbar janji.
Aksi demontrasi yang dilakukan warga korban banjir ini mendapat pengamanan sejumlah personel aparat kepolisian dari Polres Kendal dan TNI dari Kodim Kendal.
Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari terlihat hadir di tengah-tengah peserta aksi demontrasi. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah koordinator aksi nampak menemui PJ Sekda. Berbagai permasalah yang dihadapi warga disampaikan oleh koordinator aksi kepada PJ Sekda Kendal.
Pj Sekda Kendal menyampaikan, Pemkab Kendal akan segera menindaklanjuti segala tuntutan warga korban banjir.
“Kita menerima tuntutan dari warga. Dan sudah saya terima. Saya tegaskan, selaku wakil dari pemerintah akan segera menindaklanjuti ini,” tegasnya di tengah ratusan demonstran.
Meski demikian, Agus meminta agar warga sedikit bersabar. Karena untuk menindaklanjuti bukan seperti sebuah sulap yang seketika bisa berubah, namun membutuhkan sebuah proses.
“Kita pasti inventarisir dulu mana yang bisa langsung kita kerjakan. Mana yang bisa dimintakan bantuan ke provinsi maupun pusat dan mana yang bisa dikerjakan melalui CSR atau swasta,” ungkapnya.
Usai menjelaskan demikian, Agus meminta kepada warga agar bisa segera kembali ke rumah masing-masing.
“Semua tuntutan sudah kami terima dan segera kami tindaklanjuti. Monggo ibu-ibu bisa pulang untuk masak. Anak-anak bisa melanjutkan bermain dan bapak-bapak bisa melanjutkan aktivitasnya di hari Minggu ini” imbaunya.