JAKARTA, WawasanNews – Jumat (15/8/2025), ruang Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara dipenuhi suasana khidmat. Presiden Prabowo Subianto berdiri di podium, membuka pidato kenegaraan pertamanya di forum tertinggi lembaga perwakilan rakyat sejak dilantik. Namun, alih-alih langsung menyoroti capaian pemerintahannya, Prabowo memilih untuk memulai dengan penghormatan: ia mengurai satu per satu kontribusi para Presiden Republik Indonesia sebelumnya.
“Kita berdiri di atas pondasi yang dibangun oleh para pemimpin sebelumnya. Keberhasilan hari ini adalah kelanjutan dari kerja keras mereka,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan.
Mengulas Capaian Presiden Sebelumnya
- Megawati Soekarnoputri – Disebut berjasa memulihkan perekonomian pasca guncangan finansial Asia 1997–1998. Pada masanya, Pemilu langsung pertama digelar, dan struktur lembaga negara diperkuat untuk menopang demokrasi.
- Susilo Bambang Yudhoyono – Dipuji atas ketangguhan memimpin saat krisis keuangan global 2008 melanda, serta sukses meredakan konflik berkepanjangan di Aceh melalui perjanjian damai yang bersejarah.
- Joko Widodo – Dihargai atas percepatan pembangunan infrastruktur strategis, respon cepat menghadapi pandemi COVID-19, perintisan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam.
Capaian Pemerintahan Prabowo dalam 10 Bulan
- Pertumbuhan Ekonomi Stabil – Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan 5,12% meski situasi global tertekan akibat perang dagang dan tarif antarnegara besar.
- Investasi Naik Signifikan – Realisasi investasi semester pertama 2025 mencapai Rp 942 triliun, tumbuh 13,6% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
- Penciptaan Lapangan Kerja – Sebanyak 1,2 juta pekerjaan baru tercipta di sektor industri, pertanian, dan jasa.
- Efisiensi APBN – Pemerintah menghemat Rp 300 triliun dari pos nonprioritas dan mengalihkannya ke program yang bermanfaat langsung bagi rakyat.
Pesan Politik dan Visi ke Depan
Langkah Prabowo mengawali pidato dengan pujian terhadap pendahulu dinilai sebagai strategi politik merangkul, bukan mengonfrontasi. Di sisi ekonomi, pemerintah menonjolkan stabilitas di tengah ketidakpastian global. Dari sisi politik, pesan yang disampaikan adalah komitmen pada keberlanjutan pembangunan.
“Kita membangun bukan untuk satu periode, tapi untuk masa depan yang jauh lebih panjang. Tugas kita adalah menjaga apa yang sudah ada, dan menambah yang lebih baik untuk generasi mendatang,” tegasnya. (Wwn)
Komentar