Kendal – Pemerintah Kabupaten Kendal kembali menggelar job fair tahunan yang berlangsung selama tiga hari, berakhir pada Kamis (14/8/2025). Ajang ini menjadi salah satu upaya menekan angka pengangguran yang hingga saat ini masih mencapai 32.194 orang atau sekitar 5,01 persen dari total angkatan kerja di Kendal.
Dari 6.514 pencari kerja yang mendaftar dan dibagi dalam tiga kloter, hanya 118 peserta yang berhasil lolos seleksi sesuai ketentuan masing-masing perusahaan. Meski angka tersebut masih jauh dari jumlah pendaftar, penyelenggara optimistis job fair memberikan peluang nyata bagi pencari kerja, baik di sektor lokal maupun internasional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kendal, Cicik Sulastri, menyampaikan bahwa job fair adalah bagian dari program berkelanjutan pemerintah daerah untuk menurunkan pengangguran. Selain itu, pihaknya juga menggelar pelatihan pra kerja, pengembangan wirausaha, serta rekrutmen rutin.
“Tahun ini jumlah pengangguran di Kendal masih di angka 32 ribu. Melalui job fair rutin ini, diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran,” ujar Cicik.
Job fair tahun ini diikuti oleh 19 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 14 perusahaan berasal dari Kawasan Industri Kendal (KIK) dan 5 perusahaan lainnya berada di luar KIK. Cicik menegaskan bahwa keberadaan KIK telah memberikan kontribusi signifikan dalam menyerap tenaga kerja lokal.
“Tidak dipungkiri bahwa Kawasan Industri Kendal ini berperan positif menurunkan angka pengangguran. Di sana mereka berinvestasi dan menciptakan multiplier effect bagi tenaga kerja,” paparnya.
Selain membuka peluang di sektor industri lokal, Disperinaker juga menghadirkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Kendal. Dengan demikian, para pencari kerja memiliki kesempatan menjajal pasar tenaga kerja luar negeri.
“Bisa juga berpeluang kerja di luar negeri. Hari ini juga hadir dari P3MI Kendal,” tambah Cicik.
Sementara itu, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengakui bahwa tantangan terbesar dunia ketenagakerjaan di Kendal adalah ketimpangan antara jumlah pencari kerja dan lowongan yang tersedia. Menurutnya, keterampilan menjadi faktor kunci agar pencari kerja mampu bersaing.
“Tidak dipungkiri bahwa ketersediaan SDM masih belum bisa mengimbangi kriteria yang dibutuhkan perusahaan,” ungkap Bupati yang akrab disapa Tika.
Tika menegaskan komitmen Pemkab Kendal untuk terus bekerja sama dengan pelaku usaha dalam memperluas lapangan kerja dan menggelar pelatihan berbasis kompetensi.
“Kami sudah melangsungkan berbagai kegiatan untuk mengatasi pengangguran ini. Kami juga sudah menggelar rekrutmen berkelanjutan, di dinas-dinas kami pun sudah membuat pelatihan-pelatihan,” tandasnya.
Melalui rangkaian program ini, pemerintah daerah menargetkan penurunan angka pengangguran hingga satu persen setiap tahunnya.
Job fair tahun ini menjadi gambaran nyata bahwa meski persaingan ketat, kesempatan tetap terbuka bagi mereka yang mempersiapkan keterampilan dengan matang.
Komentar