KAB. SEMARANG, Wawasannews – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Semarang menggelar rapat kerja (raker) di Balai Islam Ambarawa, Dusun Kepatihan, Desa Kranggan, Kecamatan Ambarawa, Sabtu (18/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.30 hingga 20.00 WIB ini mengusung tema “Menuju Pelajar NU Kabupaten Semarang yang Maju dan Berdaya”, dengan fokus utama merumuskan program kerja organisasi untuk masa khidmat 2025–2027.
Ketua Panitia Pelaksana Raker, Haidar Reza Maulana Hakim, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan ide dan gagasan para pelajar NU di Kabupaten Semarang.
“Raker ini bukan hanya forum administratif, tetapi juga ruang untuk menguliti berbagai permasalahan dan merumuskan solusi melalui program kerja yang nyata,” ujarnya di hadapan sekitar 80 peserta.
Dalam sambutannya, Ketua PC IPNU Kabupaten Semarang, Zaka Al Fani, menegaskan bahwa organisasi pelajar NU bukan sekadar tempat berkumpul tanpa arah, melainkan wadah pembentukan karakter dan penggerak kemaslahatan umat.
“Kita tidak hanya nongkrong yang tidak bermanfaat. Kita berpikir, merumuskan langkah konkret, dan melaksanakannya demi kemaslahatan bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PC IPPNU Kabupaten Semarang, Puput Dian Novita, menegaskan komitmen IPPNU untuk menjadi ruang tumbuh bagi pelajar putri NU yang aktif, kreatif, dan adaptif di era digital.
“IPPNU akan tetap teguh pada nilai-nilai Ahlussunah wal Jama’ah, sekaligus lebih aktif di ruang digital,” ujarnya.
Bangun Kapasitas dan Keterpaduan Organisasi
Sesi dilanjutkan dengan materi capacity building oleh demisioner Ketua IPNU dan IPPNU masa khidmat 2023–2025, M. Julfa Kamal dan Novi Nuryanti, sebagai upaya upgrading wawasan pengurus baru.
Julfa mengingatkan pentingnya disiplin, etos kerja, dan progresivitas dalam berorganisasi yang tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman dan ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah An-Nahdliyah.
“Rekan-rekanita membawa identitas keislaman. Maka, jangan lupakan program bernuansa Islam, meskipun banyak kegiatan sosial. Ingat prinsip ukhuwah basyariyah,” pesannya.
Sementara Novi menekankan pentingnya bounding atau keterpaduan antarbagian dalam tubuh organisasi. Ia mengibaratkan organisasi seperti permainan puzzle yang harus saling terhubung agar membentuk gambar utuh. “Organisasi ini ibarat pesawat, ketua adalah pilot, pengurus dan anggota adalah penumpang. Untuk sampai di tujuan-yakni visi dan misi-kita dipandu oleh operator bernama AD/ART, yaitu produk hukum organisasi,” jelasnya.
Raker Disusun Sesuai Tata Tertib Organisasi
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan raker secara terpisah antara IPNU dan IPPNU. Masing-masing forum menyusun dan mengesahkan program kerja sesuai tata tertib yang telah diatur.
Ketua Panitia, Reza, menyebut pelaksanaan raker kali ini berbeda dari sebelumnya karena dilakukan secara lebih sistematis dan sesuai pedoman organisasi.
“Baru kali ini raker PC IPNU-IPPNU digelar sesuai mekanisme resmi, meliputi Sidang Pleno I (Tata Tertib) dan Sidang Pleno II (Pengesahan Program Kerja). Sebelumnya hanya berupa presentasi dan diskusi,” ungkapnya.
Menurutnya, model raker ini diharapkan mampu menghimpun nilai, pola pikir, ide, dan gagasan dari seluruh pelajar dan pengurus, baik di tingkat PC maupun PAC.
“Semua itu kita asimilasikan agar lahir embrio kemajuan dan keberdayaan IPNU-IPPNU Kabupaten Semarang,” tambah Reza.
Sinergi dengan Organisasi dan Banser
Kegiatan turut dihadiri perwakilan dari PC Muslimat NU, pembina IPNU-IPPNU, dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Semarang.
Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Ambarawa juga turut mengawal jalannya kegiatan hingga usai menjelang malam.
Penulis: Faiz
Editor: Redaksi Wawasannews
Komentar