COVENTRY, Wawasannews.com – Kementerian Agama Republik Indonesia melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) di Coventry University serta sejumlah perguruan tinggi di Inggris dan Belanda. Agenda ini menjadi bagian dari upaya memastikan penyelenggaraan layanan beasiswa berjalan optimal bagi para awardee yang tengah menempuh studi di luar negeri.
Tim Monev BIB Kemenag terdiri atas Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Ruchman Basori, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Arskal Salim, Inspektur II Itjen Kemenag Ali Irfan, serta Kasubtim Humas Ditjen Pendis Alip Nuryanto. Mereka melakukan kunjungan pada Kamis (27/11/2025) waktu setempat.
Kegiatan Monev dipusatkan di Coventry University dengan melibatkan para awardee jenjang S2 dan S3 dari Coventry University dan University of Warwick. Mayoritas peserta merupakan bagian dari warisan program 5000 Doktor yang kini pembiayaannya dialihkan melalui skema BIB Kemenag bekerja sama dengan LPDP. “Saat ini hanya ada tiga mahasiswa hasil seleksi BIB 2022 yang mulai studi pada 2025 di Coventry University,” ujar Ruchman.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam dialog bersama mahasiswa, Ruchman membuka ruang komunikasi seluas-luasnya bagi para awardee untuk menyampaikan aspirasi, kebutuhan, maupun kendala layanan di kampus tujuan. Menurutnya, keterbukaan informasi menjadi kunci peningkatan kualitas layanan akademik, pembiayaan, hingga administrasi beasiswa. “Sampaikan apa pun dengan nyaman, seperti anak kepada orang tuanya. Semua masukan akan kami dengar untuk perbaikan layanan,” tegasnya.
Sekretaris Ditjen Pendis, Prof. Arskal Salim, turut memberikan apresiasi atas ketangguhan para penerima BIB yang menempuh studi di kampus-kampus bereputasi global. Ia menilai tantangan akademik di Inggris sangat berat, namun para mahasiswa terbukti mampu bersaing. “Kepulangan Anda semua sangat dinantikan untuk memperkuat perguruan tinggi keagamaan Islam di tengah persaingan global,” ujarnya.
Hingga saat ini, Kemenag membiayai 424 awardee luar negeri yang tersebar di 119 perguruan tinggi di 24 negara. Coventry University menjadi salah satu destinasi utama, menampung lebih dari 12.000 mahasiswa internasional dari 130 negara. Total awardee BIB di Coventry mencapai 24 orang, dengan 7 mahasiswa masih aktif studi. Sebagian lainnya telah menyelesaikan pendidikan atau tengah menjalankan riset di Indonesia.
Pertemuan tersebut dihadiri tujuh mahasiswa, enam dari Coventry University dan satu dari University of Warwick, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi keagamaan negeri seperti UIN Jakarta, UIN Sunan Kalijaga, UIN Suska Riau, UIN Bandung, IAIN Langsa, dan STAIN Majene. Mereka menyampaikan apresiasi atas kelancaran penyaluran biaya hidup dan respons cepat PUSPENMA terhadap berbagai kebutuhan di lapangan.
Beberapa aspirasi yang disampaikan meliputi kebutuhan penyesuaian biaya hidup, kejelasan batas akhir pembiayaan beasiswa (antara tanggal ujian atau wisuda), serta status tugas belajar bagi dosen PNS yang masa tubelnya telah berakhir. Menanggapi hal tersebut, Inspektur II Ali Irfan menegaskan bahwa seluruh skema kini disebut sebagai tugas belajar, tanpa pemisahan izin belajar. “Kami berharap PUSPENMA dapat mengoordinasikan hal ini dengan Biro SDM,” katanya.
Kegiatan Monev dijadwalkan berlangsung pada 25–29 November 2025 di Inggris, dan akan berlanjut ke Belanda pada 30 November hingga 2 Desember 2025 sebagai rangkaian penguatan layanan Beasiswa Indonesia Bangkit. (Fad)

















