Operasi SAR Longsor Banjarnegara Dihentikan, 17 Korban Ditemukan dan 11 Masih Hilang

- Pewarta

Rabu, 26 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polisi, Tni, Relawan, dan para warga sekitar melakuakn tabur bunga di lokasi titik tanah longsor. (Istimewa/Wawasannews)

Polisi, Tni, Relawan, dan para warga sekitar melakuakn tabur bunga di lokasi titik tanah longsor. (Istimewa/Wawasannews)

BANJARNEGARA, Wawasannews.com – Operasi pencarian korban tanah longsor di Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, resmi dihentikan pada Selasa (25/11/2025) setelah berlangsung selama sepuluh hari. Meski upaya pencarian ekstra dilakukan, tim SAR Gabungan hanya berhasil menemukan lima korban pada hari terakhir, sementara 11 korban lainnya belum dapat terdeteksi.

Kepala Kantor Basarnas Semarang sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Budiono, menyampaikan bahwa penemuan lima korban di hari terakhir menjadi momen paling emosional sepanjang operasi. Para korban ditemukan berdekatan di sektor A.2, antara pukul 13.20–14.36 WIB.

“Ada jasad yang bertumpuk dalam kondisi memeluk anak. Berdasarkan kesaksian keluarga, mereka berusaha menyelamatkan diri namun terjatuh di sisi kanan jalan setapak depan rumah,” kata Budiono.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan temuan tersebut, total korban yang berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia menjadi 17 orang, sedangkan 11 warga lainnya masih belum ditemukan. Menurut Budiono, para korban kemungkinan terseret ke sektor C, area yang luas dengan kedalaman mencapai 20 meter, sehingga menyulitkan deteksi dan penggalian.

“Pencarian di sektor A sudah tuntas. Sektor C sangat luas dan dalam, sehingga menjadi pertimbangan utama penghentian operasi. Setelah musyawarah bersama keluarga dan pemangku kepentingan, operasi SAR resmi dihentikan,” jelasnya.

Budiono juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur SAR, mulai dari TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana hingga berbagai Potensi SAR lainnya yang bekerja tanpa lelah selama sepuluh hari pencarian.

“Kami sudah berusaha maksimal. Terima kasih untuk kerja sama semua pihak. Selebihnya Tuhan yang menentukan,” ujarnya.

Dampak longsor ini sendiri membuat 1.019 warga harus mengungsi, sementara proses pemulihan kawasan terdampak kini menjadi fokus pemerintah daerah bersama instansi terkait. Meski pencarian dihentikan, warga berharap penanganan lanjutan dapat dilakukan dengan pendekatan kemanusiaan dan dukungan berkelanjutan bagi para penyintas. (fuad)

 

Berita Terkait

DPRD Kendal Ngangsu Kaweruh Wisata ke Bantul, Siapkan E-Ticketing untuk Dongkrak PAD
Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi, Korban Jiwa Banjir Bandang Tiga Provinsi Tembus 867 Orang
Prabowo Jelaskan Alasan Borong Alutsista: 50 Helikopter Dikerahkan ke Daerah Bencana
Korban Hilang Bencana di Sumut Turun Jadi 160 Orang, Terbanyak di Kabupaten Dairi
Kemenkes Kebut Pemulihan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Bencana Sumatra
Jelang Pemilu 2029, Puan Minta Media Jaga Ruang Publik Tetap Sehat dan Objektif
Menlu Sugiono Apresiasi Dukungan Negara Sahabat untuk Korban Bencana di Aceh dan Sumatra
Indonesia Kirim 48 Cabor ke SEA Games 33, Prabowo Tekankan Kebanggaan dan Kehormatan
Berita ini 6.992 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 18:40

DPRD Kendal Ngangsu Kaweruh Wisata ke Bantul, Siapkan E-Ticketing untuk Dongkrak PAD

Sabtu, 6 Desember 2025 - 16:22

Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi, Korban Jiwa Banjir Bandang Tiga Provinsi Tembus 867 Orang

Sabtu, 6 Desember 2025 - 15:42

Prabowo Jelaskan Alasan Borong Alutsista: 50 Helikopter Dikerahkan ke Daerah Bencana

Sabtu, 6 Desember 2025 - 14:07

Korban Hilang Bencana di Sumut Turun Jadi 160 Orang, Terbanyak di Kabupaten Dairi

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:06

Kemenkes Kebut Pemulihan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Bencana Sumatra

Berita Terbaru